Di dunia ini emang ga ada yang gratis.. Segala sesuatu pasti ada imbalannya. Bahkan saudara sendiri sekalipun jika memberi pertolongan pasti harus ada imbalannya. Mereka ga pernah tulus memberikan pertolongan, dibalik itu semua mereka menyimpan keinginan - keinginan yang B-U-S-U-K. Tak ada kata tulus, yang ada hanya kemunafikan dibalik kebaikan yang mereka beri.
Sungguh munafik!! menawarkan budi tapi juga meminta balasan atas apa yang dihutang budikan. Apakah sekarang ini hanya ada kemunafikan?? dimana ketulusan? dimana keikhlasan? semuanya musnah, semuanya punah. Saudara sendiripun tak mengenal kata tulus, tak mengenal kata ikhlas.
Sungguh munafik!! menawarkan budi tapi juga meminta balasan atas apa yang dihutang budikan. Apakah sekarang ini hanya ada kemunafikan?? dimana ketulusan? dimana keikhlasan? semuanya musnah, semuanya punah. Saudara sendiripun tak mengenal kata tulus, tak mengenal kata ikhlas.
Aku... aku dengan seribu hutang budiku kepada saudara - saudaraku yang belum ku bayar, gimana caranya? kenapa harus ada hutang budi? kalo saja hutang itu seperti hutang uang yang bisa dicicil..
mungkin aku telah selesai membayarnya.
Sekarang setelah kami ada dibawah, mungkin hanya penghinaan yang akan kuterima dari orang yang telah dihutang budikan. orang yang merasa dirinya telah berbuat baik mereka akan sewenang - wenang, memandang rendah, kecil dan hina orang - orang yang telah ditolongnya.
Munafik...! munafik..! dan munafik...! itulah yang pantas menjadi gelar bagi orang - orang yang berbuat baik tapi berharap akan imbalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar