Kamis, 18 Mei 2017

Backpackeran Ke Singapore - Persiapan

Dari tahun 2016 sebenernya udah ngarep banget bisa backpackeran ke Singapore kemudian ke Malaysia via transportasi darat (kereta). Mulai dari Itin sampe harga tiket sudah aku searching namun temen-temen yang aku ajak pergi ragu2 sampe akhirnya tahun ini tepatnya April 2017 aku bisa menginjakkan kaki ke Singapore. Manseee….!

Karena ga ada pengalaman backpakeran ke negeri orang, maka aku dan  temen-temen menyiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Lebay emang ya.. tapi semua ini dilakukan demi terciptanya kematangan dan kesenangan perjalanan kami. Dibulan Januari awal kami membentuk grup WA dan mengadakan pertemuan pertama guna merumuskan tanggal pasti keberangkatan. Kami berjumlah 4 orang dan 2 diantaranya sudah pernah ke Malaysia tahun lalu melalui sebuah agen dan 2 lagi belum punya passport, termasuk aku. Kami pun memutuskan awal bulan April 2017. Pembelian tiket pesawat berangkat dilakukan langsung melalui website Airasia dengan harga yang terbilang mahal dan tanpa bagasi.

Bulan Februari aku memutuskan untuk membuat E-passport (untuk mengetahui cara pembuatan E-passport bisa dibaca disini). Kami pun mulai berburu untuk membeli koper 20” (agar bisa masuk kabin pesawat). Pengalaman dari salah satu temen kami yang ke Malaysia, cukup melelahkan apabila hanya menggunakan rangsel meskipun piknik kami hanya memakan waktu 3 hari 2 malam. Aku bertugas membuat Itin, mencoba membaca peta MRT dan kedekatan tiap tempat wisata. Temanku, sebut saja mawar bertugas sebagai fasilitator, dari kami berempat hanya dia yang mempunyai kartu kredit sehingga memudahkan kami untuk bertransaksi melakukan pembayaran pesawat dan penginapan.

Syarat & Cara Pembuatan Passport

Rencananya aku dan 3 orang temenku akan backpakeran ke Singapore. 2 diantaranya sudah membuat passport karena tahun lalu piknik ke Malaysia. Aku mulai searching ke berbagai blog syarat dan apa saja yang harus disiapkan untuk membuat passport. Saat itu kami sudah membeli tiket berangkat ke Singapore. KTP yang aku punya berdomisili di Jakarta Selatan, aku memang berniat membuat E-Passpor sehingga aku akan mengajukan pembuatannya di Imigrasi Jakarta Selatan yang beralamatkan di Jl. Warung Buncit Raya No. 207 Jakarta Selatan 12790. Disana Pelayanan pengajuan passport untuk hari Selasa & Jumat buka lebih awal yaitu pkl. 06.00 – 10.00 wib untuk pengambilan nomor antrian dan 08.00 – selesei untuk proses pengecekan dokumen & wawancara. Untuk hari Senin, Rabu & kamis buka mulai pukul 08.00 wib.

Biaya Pembuatan Passport:

  • Passport Biasa 48 Halaman untuk WNI   Rp. 355.000,-
  • Passport Biasa 48 Hal Pengganti yang hilang yang masih berlaku   Rp. 655.000,-
  • Passport Biasa 24 Halaman untuk WNI   Rp. 155.000,-
  • Passport Biasa 24 Hal pengganti yang hilang masih berlaku   Rp. 255.000,-
  • E-Passport   Rp. 655.0000
Dari beberapa blog yang aku baca, antrian di kantor imigrasi Jakarta selatan sudah mulai memanjang dari jam 4 pagi, sementara aku ngekos didaerah Cikarang Barat. Aku bangun mulai pkl. 03.00 wib, rencana jalan dari bekasi dengan menggunakan commuterline, selain karena bisa lebih cepat dan ga kena macet, aku juga bisa sambil tidur-tidur ayam. Tanpa diduga, jam 4 pagi hujan lebat di daerah Cikarang. Dengan mengendarai motor aku jalan menerjang hujan di pagi-pagi buta.

Sampai di stasiun Bekasi sekitar pukul 5 pagi dan aku menaiki commuter line pertama di hari itu kemudian transit di stasiun Manggarai. Singkat nya, yang seharusnya aku turun di stasiun Ps. Minggu tapi gara-gara aku tidur-tidur ayam aku pun kelewat 1 stasiun. Yup, aku turun di stasiun Tanjung Barat. Ketika akan balik arah ke stasiun Ps. Minggu ternyata kondisi commuter line di jam berangkat kerja penuh bahkan aku ga bisa masuk. Akhirnya dengan terpaksa aku ke ps. Minggu menggunakan angkot yang pastinya macet dimana-mana. Aku pun sampai di kantor Imigrasi jam 08.00 wib. Sudah pasti aku dapet nomer antrian sangat jauh.


Antrian Pengambilan nomor antrian