Tampilkan postingan dengan label About Me. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label About Me. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Agustus 2022

Cara Mutasi Motor Dari Jakarta Selatan Ke Kota Bekasi

Udah 4 tahun lamanya blog ini terbengkalai. Selain ga ada waktu, juga ga ada bahan buat ditulis. Maklum sekarang udah jadi emak-emak anak 1 jadi udah ga ada waktu luang lagi buat nulis. Jangankan nulis, buat nonton drakor aja curi-curi waktu.

Kali ini aku akan berbagi pengalaman mutasi STNK motor. KTP ku beralamatkan di Lebak bulus Jakarta Selatan dan saat ini telah berpindah di Kota Bekasi. Untuk itu STNK motorku juga akan berganti alamat di Kota Bekasi. Awalnya aku mau menyerahkan pengurusan ini ke Biro Jasa STNK namun ternyata biayanya sangatlah mahal, untuk pajaknya Rp. 400.000 dan jasa pengurusan Rp. 1.350.000 jadi totalnya Rp. 1.750.000. Akhirnya aku coba mengurus sendiri ke Samsat Jakarta Selatan daerah SCBD dekat dengan Polda Metro Jaya. 

1. Pengurusan ke Samsat Jakarta

a. Cek Fisik Motor

Aku langsung ke bagian cek fisik motor, disana aku foto diatas motornya dan kemudian petugas melakukan pengecekan fisik motor dan gesek nomor rangka motor tersebut. Aku membayar Rp. 30.000 ke petugas, menyerahkan foto copy ktp, copy STNK & copy BPKB masing-masing 2 rangkap, STNK asli dan diminta menunggu untuk hasil cek fisiknya. 

Setelah menunggu beberapa menit, hasil cek fisik disatukan dalam berkas-berkas yang tadi aku serahkan.

b. Gedung TMC (Trade Management Center)

Setelah cek fisik, aku ke gedung TMC lokasinya di belakang gedung Direktorat Lalu Lintas Polda Metro jaya. Disana aku isi formulir permohonan mutasi kendaraan bermotor keluar daerah, kemudian menyerahkan semua berkas yang tadi beserta BPKB asli dan menunggu dipanggil oleh petugas.

Jumat, 12 Januari 2018

A Letter For You



Putus..
Kata yang tidak pernah ingin aku ucapkan pada akhirnya keluar. Aku adalah orang yang paling membenci perpisahan. Entah itu dengan sahabat, keluarga dan orang yang disayang. Seperti juga menyayangkan perpisahanku dengan teman-temanku beberapa tahun lalu atau setahun yang lalu dengan orang tuaku. Karena aku adalah orang yang sulit bisa dekat dengan orang lain, sulit bisa terbuka dengan orang lain. Tapi, mungkin ini jalan yang terbaik buat dia, ketika sudah tidak bisa lagi aku pegang omongannya, ketika orang yang membuatku jatuh cinta sudah tidak ada lagi dalam dirinya dan ketika hubungan yang dulu aku yakini akan berakhir bahagia pada akhirnya harus diakhiri. Aku tidak cukup kuat untuk memperjuangkan hubungan ini seorang diri saat dia saja sudah menyerah.

Aku selalu bertanya dalam hati “tak layak kah aku untuk diperjuangkan?” tapi kemudian aku sadar bahwa, dia pun berhak memilih untuk pergi. Mungkin orang lain akan berkomentar betapa berlebihannya sikapku ketika hubungan yang hanya 7 bulan ini berakhir. Sekali lagi, aku adalah tipe orang yang tidak menyukai perpisahan, dengan siapapun.

Segala hal selalu mengingatkan ku padanya, tempat tinggalku, tempat yang biasa kami kunjungi atau bahkan hanya sebuah gelas yang biasa ia pakai. Aku menangisi keadaan ini dalam beberapa hari terakhir. Bukan untuk dikasihani, bukan untuk merengek minta kembali, hanya untuk menenangkan diri, mencoba berdamai dengan keadaan ini dan situasi bahwa aku kembali sendiri disini.

Aku harus bertahan sekuat tenaga dan menerima kenyataan. Apapun alasan sebenarnya dibalik perpisahan ini, aku harus ikhlas… Aku yakin kesedihan ini hanya untuk beberapa saat dan aku pasti bisa baik-baik saja seperti sebelumnya, seperti kehidupanku setahun yang lalu tanpa dia. Semoga dia bisa menyelesaikan masalahnya dan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Meskipun sesungguhnya aku berharap bisa berada disisinya sampai kesulitannya berakhir.

Game Over



Pernah kah kamu berpikir bahwa “bisakah aku menemukan seseorang yang bisa kamu percaya dan jadikan sandaran selain keluarga?”. Aku yang masuk dalam golongan orang yang tertutup, menjawab “tidak mungkin”. Menurutku hanya keluarga yang bisa dijadikan tempat bersandar. Sahabat mungkin bisa kita percaya tapi bukanlah tempat untuk kita bersandar. Sepenuhnya aku mempercayai keluargaku, menyanyanginya sepenuh hati dan yang tidak akan pernah mengkhianati apapun yang terjadi. Tapi, ketika pada akhirnya kedua orang tuaku telah pergi untuk selamanya, kepada siapa lagi aku akan mengadu dan bersandar. Aku adalah anak pertama dan sudah selayaknya aku lah yang menjadi tempat bersandar bagi adik-adikku. Di akhir tahun 2016 yang pada akhirnya aku harus menjadi orang yang tertua dirumah, aku berharap bahwa kelak di tahun 2017 aku bisa menemukan orang yang bisa aku jadikan tempat bersandar. Menggantikan papahku yang berada diposisi nomor satu di daftar nomor telepon yang tersimpan dalam hp ku. Aku tidak meminta yang sempurna, cukup yang menerima keadaanku dan keluargaku yang sudah tidak ada orang tua.

Pertengahan 2017, aku dipertemukan oleh seseorang. Tidak sempurna, tapi sepertinya bisa dipercaya, pikirku saat itu. Minggu-minggu awal kedekatan kami, bisa dibilang saat-saat yang penuh kecurigaan. Benarkah dia orang baik, benarkah dia tidak memanfaatkanku, benarkah dia tulus, dan kalimat kecurigaan yang lain. Namun seiring berjalannya waktu, pada akhirnya aku yakin bahwa dialah orangnya. Aku menyayanginya tanpa alasan yang jelas, aku percaya ketulusannya. Aku berharap dia pun merasakan apa yang aku rasakan. Berharap dia percaya bahwa aku adalah orang baik, aku menerimanya apa adanya semampuku aku akan berusaha memantaskan diri.

Tapi dua kali aku di khianati olehnya, pengkhianatan pertama aku berpikir aku bisa memaafkannya. Aku bisa memberinya kesempatan. Aku bisa menyembuhkan luka yang ia torehkan sekali dibanding segala kebaikan yang sudah dia berikan. Aku tidak akan menyerah hanya karena satu kesalahannya. Dia sudah menerima keadaan keluarga ku dan tidak lari dari ku, aku sudah bersyukur. Meskipun jika dipikir lebih dalam lagi, pengkhianatan dilakukan tepat seminggu setelah aku perkenalkan dia dengan keluargaku. Aku berpikir, bisakah dibayangkan jika kedua orang tua ku masih ada betapa kecewa nya mereka atas perlakuannya terhadapku. Tapi sekali lagi aku menguatkan diri bahwa dibanding aku harus memulai dari awal dengan orang lain bukankah akan lebih baik jika aku memaafkan nya dan memberinya satu kesempatan. Meskipun hal itu seperti luka yang masih akan terus terasa sakit.

Kamis, 18 Mei 2017

Backpackeran Ke Singapore - Persiapan

Dari tahun 2016 sebenernya udah ngarep banget bisa backpackeran ke Singapore kemudian ke Malaysia via transportasi darat (kereta). Mulai dari Itin sampe harga tiket sudah aku searching namun temen-temen yang aku ajak pergi ragu2 sampe akhirnya tahun ini tepatnya April 2017 aku bisa menginjakkan kaki ke Singapore. Manseee….!

Karena ga ada pengalaman backpakeran ke negeri orang, maka aku dan  temen-temen menyiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Lebay emang ya.. tapi semua ini dilakukan demi terciptanya kematangan dan kesenangan perjalanan kami. Dibulan Januari awal kami membentuk grup WA dan mengadakan pertemuan pertama guna merumuskan tanggal pasti keberangkatan. Kami berjumlah 4 orang dan 2 diantaranya sudah pernah ke Malaysia tahun lalu melalui sebuah agen dan 2 lagi belum punya passport, termasuk aku. Kami pun memutuskan awal bulan April 2017. Pembelian tiket pesawat berangkat dilakukan langsung melalui website Airasia dengan harga yang terbilang mahal dan tanpa bagasi.

Bulan Februari aku memutuskan untuk membuat E-passport (untuk mengetahui cara pembuatan E-passport bisa dibaca disini). Kami pun mulai berburu untuk membeli koper 20” (agar bisa masuk kabin pesawat). Pengalaman dari salah satu temen kami yang ke Malaysia, cukup melelahkan apabila hanya menggunakan rangsel meskipun piknik kami hanya memakan waktu 3 hari 2 malam. Aku bertugas membuat Itin, mencoba membaca peta MRT dan kedekatan tiap tempat wisata. Temanku, sebut saja mawar bertugas sebagai fasilitator, dari kami berempat hanya dia yang mempunyai kartu kredit sehingga memudahkan kami untuk bertransaksi melakukan pembayaran pesawat dan penginapan.

Syarat & Cara Pembuatan Passport

Rencananya aku dan 3 orang temenku akan backpakeran ke Singapore. 2 diantaranya sudah membuat passport karena tahun lalu piknik ke Malaysia. Aku mulai searching ke berbagai blog syarat dan apa saja yang harus disiapkan untuk membuat passport. Saat itu kami sudah membeli tiket berangkat ke Singapore. KTP yang aku punya berdomisili di Jakarta Selatan, aku memang berniat membuat E-Passpor sehingga aku akan mengajukan pembuatannya di Imigrasi Jakarta Selatan yang beralamatkan di Jl. Warung Buncit Raya No. 207 Jakarta Selatan 12790. Disana Pelayanan pengajuan passport untuk hari Selasa & Jumat buka lebih awal yaitu pkl. 06.00 – 10.00 wib untuk pengambilan nomor antrian dan 08.00 – selesei untuk proses pengecekan dokumen & wawancara. Untuk hari Senin, Rabu & kamis buka mulai pukul 08.00 wib.

Biaya Pembuatan Passport:

  • Passport Biasa 48 Halaman untuk WNI   Rp. 355.000,-
  • Passport Biasa 48 Hal Pengganti yang hilang yang masih berlaku   Rp. 655.000,-
  • Passport Biasa 24 Halaman untuk WNI   Rp. 155.000,-
  • Passport Biasa 24 Hal pengganti yang hilang masih berlaku   Rp. 255.000,-
  • E-Passport   Rp. 655.0000
Dari beberapa blog yang aku baca, antrian di kantor imigrasi Jakarta selatan sudah mulai memanjang dari jam 4 pagi, sementara aku ngekos didaerah Cikarang Barat. Aku bangun mulai pkl. 03.00 wib, rencana jalan dari bekasi dengan menggunakan commuterline, selain karena bisa lebih cepat dan ga kena macet, aku juga bisa sambil tidur-tidur ayam. Tanpa diduga, jam 4 pagi hujan lebat di daerah Cikarang. Dengan mengendarai motor aku jalan menerjang hujan di pagi-pagi buta.

Sampai di stasiun Bekasi sekitar pukul 5 pagi dan aku menaiki commuter line pertama di hari itu kemudian transit di stasiun Manggarai. Singkat nya, yang seharusnya aku turun di stasiun Ps. Minggu tapi gara-gara aku tidur-tidur ayam aku pun kelewat 1 stasiun. Yup, aku turun di stasiun Tanjung Barat. Ketika akan balik arah ke stasiun Ps. Minggu ternyata kondisi commuter line di jam berangkat kerja penuh bahkan aku ga bisa masuk. Akhirnya dengan terpaksa aku ke ps. Minggu menggunakan angkot yang pastinya macet dimana-mana. Aku pun sampai di kantor Imigrasi jam 08.00 wib. Sudah pasti aku dapet nomer antrian sangat jauh.


Antrian Pengambilan nomor antrian

Minggu, 19 Februari 2017

Backpackeran ke Lembang, Bandung (Dilengkapi Itinerary & Biaya Pengeluaran)

Jadi gini, sebenernya piknikku ini udah lama tepatnya September 2016. Haha… lagi-lagi postingan basi ya. Apa boleh buat abis piknik ga punya waktu buat nulis, Cuma kalo untuk pengeluaran emang pasti tercatat apalagi itin nya aku yang buat. Tahun 2015 aku ke Bandung dengan 2 temanku sebut saja Mawar & Melati, waktu itu kami explore Bandung kota. Tapi meskipun pembelian tiket kereta dan penginapan dilakukan jauh-jauh hari, perjalanan kami lakukan tanpa itinerary (itin). Alhasil, kami jalan-jalan tanpa terencana dengan baik dan berdasarkan kaki dan keinginan yang muncul tiba-tiba. Tahun berikutnya, 2016, aku kembali explore Bandung, kali ini aku dan Mawar saja, kami piknik ke Bandung bagian barat tepatnya di Lembang. Kami berdua bagi tugas, aku yang bikin itin dan mawar cari penginapan dan transportasi. Aku kumpulkan semua tempat wisata di Bandung Barat termasuk transportasi dari lokasi satu ke lokasi lain. Setelah aku kumpulkan aku buat itin nya dan aku informasikan melalui bbm ke mawar, untuk didiskusikan apakah perlu penambahan wisata lain atau sudah cukup. Setelah dirasa cukup, mawar mulai mencari penginapan, tentu saja berharap dapet diskon juga. Kami cari guest house, karena tujuan kami adalah backpakeran bukan bulan madu, jadi kalo pun harus share bathroom aku rasa ga masalah selama tempatnya bersih.
Berikut adalah itin yang aku buat:



HARI
JAM
Jumlah Jam
KETERANGAN
HARI 1
07:00 - 09:00
2 Jam
Perjalanan Jakarta/Bekasi Ke Bandung
3-Sep-16
09:00 - 11:00
2 Jam
Perjalanan Terminal Leuwi panjang ke Lembang



(Jika menggunakan Bus)

12:00 - 16:00
4 Jam
Explore Farm House

16:00 - 17:00
1 Jam
Check in hotel & bersih-bersih

17:00 - 17:30
 0,5 Jam
Perjalanan kuliner

17:30 - 20:00
2,5 Jam
Kuliner Rumah sosis

20:00 - 21:00
1 Jam
Kuliner Tahu Tauhid / Tahu susu

21:00 - Selesei

Kembali ke Hotel & istirahat




HARI 2
06:00 - 07:00
1 Jam
Perjalanan Ke Tangkuban Perahu
4-Sep-16
07:00 - 10:00
3 Jam
Explore Tangkuban Perahu

10:00 - 10:30
0,5 Jam
Perjalanan ke Floating Market

10:30 - 13:00
3,5 Jam
Explore Floating Market

13:00 - 13:30
0,5 Jam
Perjalanan ke Taman Begonia

13:30 - 17:00
3,5 Jam
Explore Taman Begonia

17:00 - 17:30
0,5 Jam
Perjalanan wisata kuliner

17:30 - 21:00
3,5 Jam
Kuliner (belum ditentukan) & beli oleh2

21:00 - Selesei

Kembali ke Hotel & istirahat




HARI 3
06:00 - 07:30
1,5 Jam
Packing & check out hotel
5-Sep-16
07:30 - 08:00
0,5 Jam
Perjalanan rumah Stroberi

08:00 - 11:00
3 Jam
Explore Rumah stroberi & beli oleh2

11:00 - 13:00
2 Jam
Perjalanan ke Terminal Leuwi Panjang

13:00 - selesei

Perjalanan Bandung - Jakarta/Bekasi

Kami berencana piknik selama 3 hari 2 malam, kami menemukan guest house yang murah dan lokasinya strategis yaitu berada diperempatan antara arah ke Lembang, Maribaya & Tangkuban perahu. Nama guest house nya adalah Seruni, kami masing-masing hanya mengeluarkan Rp. 193.990 untuk 3 hari 2 malam. Dan untuk transportasi ke Bandung karena kami tidak mendapat kereta yang promo jadilah pergi masing-masing dengan bus, sebab aku tinggal di Cikarang barat & Mawar di Serpong. Kami janjian bertemu di Terminal Leuwi Panjang.

Hari Pertama

Dalam itin yang aku buat seharusnya sampai di Bandung adalah jam 09.00 wib tapi apa mau dikata, namanya juga transportasi bus umum, kita tidak bisa memprediksi kemacetan jalanan dihari itu. Jadilah kami bertemu di Terminal Bandung pkl. 13.00 wib. Dari Teminal Leuwi Panjang kami naik bus Damri jurusan Ledeng. Setelah sampai terminal Ledeng kita masih harus naik angkot jurusan Lembang untuk menuju ke Farm House.

  •          Farm House
Ketika kita masuk kawasan Farm House kita akan bertemu dengan mbak-mbak dan mas-mas yang nawarin tiket farm house. Sejujurnya aku pikir mereka ini calo tiket. Karena pembelian tiket tidak dilakukan diloket dan masuknya pun kita tidak menunjukan tiket hanya tiket yang seharga Rp. 20.000 itu bisa kita tukar dengan susu khas farm house.
Sayang nya begitu kita tiba, hujan tiba-tiba turun. Ga lebat sih tapi kami terpaksa berteduh. Setelah mulai reda, kami mulai berkeliling untuk foto-foto. Semacem rumah kurcaci, rumah-rumah unik ini ada di farm house. Disini terdapat penyewaan baju bergaya eropa. Tempat ini juga menyediakan toko yang menjual pernak pernik serta gembok cinta. Taukan gembok yang semacem di Namsan Tower, Korsel, berwarna-warni dan diberi nama terus digembok di suatu tempat yang khusus untuk menaruh gembok tersebut. Tempat itu ada di Farm house, jadi buat yang ingin menggembok cintanya bisa datang kesini.