Tanggal 15 Januari kemaren aku harus pergi dari Lebak bulus. katanya aku harus menyelesaikan masalah papahku dengan sodaraku (yang rumahnya aku tumpangi di jkt). aku sendiri ga tau masalah apa yang sebenarnya terjadi. saat itu aku hanya berpikir kalo kepergiaanku kali ini pasti ga akan balik ke jakarta lagi. Pekejaan dan kuliahku yang udah semester 4 pasti berantakan.
Jujur, aku drop banget.. aku ga tau harus gimana. sepanjang perjalanan menuju rumah, mataku ga bisa berhenti nangis. aku ga peduli orang lain yang bilang aku nangis karena putus cinta atau apalah... yang jelas aku ga bisa menahan emosiku saat itu.
Tapi itulah hebatnya papahku. meskipun mereka sudah menghina beliau, melecehkan beliau tapi beliau sama sekali ga mau dendam dan membiarkan perilaku orang2 itu. Papah memberiku semangat, memberi motivasi dan meyakinkan aku kalo papah juga masih sanggup untuk membiayai aku. Tapi sumpah, sejak aku kerja aku sama sekali ga mau menyusahkan beliau lagi. malah seharusnya aku bisa memberikan seperak dua perak hasil keringatku. Tapi papah merasa kalo beliau bisa. aku dianggapnya masih terlalu kecil untuk menikah diusia sekarang, yang terpenting adalah mencapai cita2 dan karier terlebih dahulu.
Papah mencarikan aku tempat kos, mencari diberbagai informasi. yang akhirnya aku, papah dan didit (sepupuku) kembali ke Jakarta untuk mencari tempat tinggal baru. Papah terpaksa menggadaikan motornya untuk itu. sekali lagi, aku jadi amat sangat merasa bersalah.... kenapa aku justru menyusahkan beliau?.. Tapi dengan ini, aku jadi kembali bersemangat. aku akan buktikan kepada orang2 itu kalo aku bisa. papah pernah bilang, ini adalah jalan dan ujian menuju kesuksesan. jangan balas orang yang jahat terhadap kita dengan kejahatan lagi, tapi justru balas dengan kebaikan dengan itu mereka akan segan. sejujurnya aku ga setuju dengan hal itu. Tapi aku mau melakukan apapun demi papah.. orang tua tunggalku... orang tua terbaikku.
Papah & Almh. Mamah |
Kini aku tinggal di tempat kos di daerah ciputat, sekarang aku akan merasakan gimana macetnya jakarta di pagi hari. Hanya satu yang aku takutkan, adaptasi di lingkungan baru karena aku adalah orang yang tidak mudah untuk meradaptasi di tempat baru. Aku ga gampang akrab dengan orang lain dan ga bisa tidur di tempat baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar