Di Ciputat (tahun 2011) aku pernah
bercerita tentang awal mula aku terdampar disana, jadi akan langsung
memperkenalkan temen-temenku tersebut. Semua nya berjumlah 7 orang, tiga
diantaranya ngekos disebelah dan diatas tempat kami tinggal. Aku adalah yang
termuda dari kakak-kakak tercinta itu. Tapi aku jadi yang tertinggi diantara
teman sekamarku jadi aku sering digunakan untuk membereskan kayu jemuran yang
lengser, mengganti lampu yang mati dan menyalakan listrik yang mati, yaah
begitulah nasib orang tertinggi, wkwkwk.
1. Tiara
Temenku ini berasal dari kota yang sama, yaitu
Indramayu meskipun sebagian besar hidupnya tidak dihabiskan di kota itu. K’tia
adalah temen sekamarku. Orangnya workaholic, beberapa bulan terakhir sebelum
akhirnya kita pisah, k’tia selalu berangkat kerja setelah subuh dan pulang
malem, karena lokasi kerjanya yang cukup jauh dari rumah kos kita. K’tia juga
suka drama-drama korea yang ceritanya berat. Dia rajin mengikuti pengajian dan
beberapa acara keagamaan, dia juga hobi jalan-jalan.
2. Miftarini
Kakak
yang satu ini tinggal bersama keluarganya di Bekasi, dia ngekos di daerah
Ciputat karena waktu itu masih kuliah di UIN Jakarta. Cewe yang kini berprofesi
sebagai guru ini juga menyukai drama-drama korea. Tapi denger-denger dia udah
ga seupdate dulu lagi tentang drama korea. K’Mifta tinggal disebelah kamarku.
Dia percaya banget bahwa sifat orang bisa diketahui berdasarkan golongan darah,
aku tau hal itu juga karena dia lho. Sebelumnya aku ga pernah tau kalo sifat
seseorang bisa diketahui dengan golongan darah.
3. Bilqis
Aku banyak sharing tentang drama dan
lagu korea dengan mba Qiqi. Sebelum akhirnya pindah ke kota asalnya di Bima,
NTB, dia adalah seorang mahasiswi UIN dan juga seorang guru les private. Mba
Qiqi selalu menggunakan sebutan “ade” ke setiap temen yang usianya lebih muda,
termasuk aku. Jadilah temen-temen kosan jadi manggil aku “ade” sebagai bahan
ledekan karena paling muda. Dia ini dulunya teman sekamar K’Mifta, tapi entah
apa sebabnya sempet diem-dieman dengan K’Mifta. Sekarang udah damai yaaa…
hehehe
4. Malihatun
Setelah K’Mifta ga lagi tinggal bersama
kami, Mba atun tinggal di kamar itu selama beberapa bulan. Diantara semuanya,
dulu mba atun satu-satunya orang yang ga tau golongan darahnya apa. Berdasarkan
sifatnya, anak-anak menebak mba atun bergolongan darah AB, tapi ternyata
tebakan kita salah, hahaha. Mba atun ini orang nya semangat, banyak hal yang
bisa di share dengan mba atun. Dia juga pecinta drama Korea. Setelah pindah
dari kosan mawar, aku dan mba atun sempet tinggal bareng berdua. Dulu bisa
dibilang kerjaannya ini berangkat pagi pulang tengah malem, beberapa kali jatuh
sakit karena kerjaannya yang seabrek. Sama dengan K’tia, mba atun juga rajin
menghadiri pengajian dan beberapa acara keagamaan.