Jamannya aku SMA, aku sering banget berimajinasi karena emang ga ada kerjaan. Aku suka bikin cerpen-cerpen ga jelas atau puisi-puisi ngaco. Sekitar tahun 2008 aku pernah bikin semacem biografi. Aku disitu bercerita dari awal aku lahir sampe tahun 2008.
Malam ini, aku kembali nemu tulisan biografi tersebut. Aku pun kembali membacanya. Jujur, kadang aku ketawa dengan bahasa dari tulisan ini tapi kembali lagi nangis di bagian ketika aku dan keluargaku hidup susah serta ketika kami harus ditinggal Ibu kami.
Aku langsung kebayang wajah beliau, Sumpah aku kangen banget..... Aku dan adik-adikku dulu sangat bergantung dengan beliau. Kadang hanya bersihin kuku atau telinga aja aku masih dibersihin sama mamah, mamah juga suka ngasih vitamin dirambutku.
Rasanya perih hatiku ketika mengingat detik-detik beliau pergi. Sakit membayangkan ketika beliau sakit parah didepanku tapi aku ga bisa berbuat apa-apa. Aku menghela nafas panjang menahan tangis saat aku baca tiap baris kata dalam biografi tersebut.
Aku benar-benar merindukannya ya Allah.....
Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk dapat menjaga adik-adikku sesuai dengan amanah beliau sebelum meninggal. Terutama adikku yang paling kecil yang kini berusia 13 tahun. Dulu ketika ia ditinggal mamah, usianya masih 7 tahun. Ketika itu aku miris memandang adik kecilku itu. Tatapannya kosong, matanya berkaca-kaca dan terduduk lesu disamping jenazah Ibu kami. Aku ga mau sedetikpun membuat ia seperti itu lagi. Aku memiliki kesempatan bersama mamah lebih banyak daripada dia. Jadi aku harus bisa memberikan kebahagiaan yang layak untuknya.....
