Telat ga sih kalo hari gini aku baru posting review buku "Manusia Setengah Salmon (MSS)", pasti telat banget. Buku tersebut terbit sekitar bulan Desember 2011 tahun lalu. Sebenarnya aku udah lama mau nulis tentang buku ini tapi seperti biasa waktunya ga ada buat nulis di blog sebab akhir-akhir ini aku lagi ketagihan main Mafia wars 2, game online yang terhubung dengan facebook.
Balik lagi ke soal buku MSS, masih kaya buku sebelumnya, MSS pun bercerita tentang kehidupan si penulis Radityadika dan keluarganya serta beberapa Bab cerita fiktif. Beda dengan Marmut Merah Jambu, kali ini Radit menceritakan tentang perpindahan baik pindah rumah maupun pindah hati dan tentunya dengan gaya bahasa yang kocak. Buku ini berisi 19 bab, beberapa tulisan katanya sih baru dan beberapa lagi dari blog & twitter yang kemudian dikembangkan.
Kenapa diberi judul "manusia setengah salmon"? Karena sebagian besar buku ini menceritakan tentang perpindahan Radit dan ikan salmon adalah ikan yang akan berimigrasi melawan arus berkilo-kilo meter hanya untuk bertelur dengan memperjuangkan hidupnya melawan kematian. Ada penggalan kata yang Radit tulis Radit bahwa,"Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. Kita hidup diantaranya".
Mau atau ga kita harus seperti ikan salmon yang berani berpindah tempat berjuang melawan kematian untuk mencapai apa yang diinginkan. Pada dasarnya agar bisa menerima perpindahan kita tidak selamanya harus menjadi manusia super cukup menjadi manusia setengah salmon aja.
Bab favoritku adalah "Kasih ibu sepanjang Belanda". Tiap kata yang Radit tulis disitu ngena banget buat aku salah satunya "Sesungguhnya terlalu perhatiannya orang tua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima". Mungkin karena aku ga akan lagi dapet "gangguan" itu jadi tiap katanya buat aku patut untuk direnungkan.
Doc. detik.com |
Recomended deh buat yang suka bacaan yang menghibur. Aku sendiri ga tau kenapa lebih suka buku sebelumnya, Marmut merah jambu. Btw, buku MSS ku ini di tanda tangani langsung sama Radityadika lho. Waktu itu ada booksigning di Pondok Indah Mall dan karena Mall itu deket dari kosan aku, akupun langsung meluncur kesana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar